only me

Minggu, 05 September 2010

FPKB: DPR Harus Respon Pemindahan Ibu Kota

FPKB: DPR Harus Respon Pemindahan Ibu Kota
Jakarta (ANTARA) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) menyatakan DPR secara kelembagaan perlu merespon wacana pemindahan ibu kota yang kembali disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai.
"Jika pemerintah melakukan kajian mengenai kemungkinan perpindahan ibu kota negara, DPR juga perlu mengkajinya secara mendalam," kata Sekretaris FPKB M Hanif Dhakiri di Jakarta, Senin.
Sebab, lanjut Hanif, pada akhirnya masalah itu akan diputuskan bersama antara pemerintah dengan DPR.
"Jadi nanti kalau dibahas bersama DPR dengan pemerintah sudah enak karena sama-sama bertolak dari hasil kajian yang obyektif," katanya.
Menurut Hanif, untuk mengkaji wacana perpindahan ibu kota tersebut, DPR bisa bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait.
Wakil Sekjen DPP PKB itu sepakat harus ada sejumlah opsi dalam perencanaan peningkatan kelayakan ibukota negara.
Selain itu, tambahnya, berbagai opsi yang ada juga perlu dibuka ke masyarakat agar mereka bisa berpartisipasi memberikan sumbangan pemikiran.
"Apakah mau memilih penataan ibu kota Jakarta yang sudah amburadul ini, atau memindahkan ibu kota pemerintahan saja dari Jakarta ke tempat lain, atau ibu kota secara keseluruhan dipindah dari Jakarta ke tempat lain," kata Hanif.
Dengan memberikan ruang yang cukup bagi publik untuk ikut memperdebatkan opsi-opsi itu, kata Hanif, diharapkan keputusan akhir yang diambil nanti bisa diterima semua pihak.
"Publik harus diberi cukup ruang untuk ikut memperdebatkan hal ini agar keputusan akhirnya nanti benar-benar

Presiden Beri Pemkab Karo Bantuan Rp3 Miliar


 
Presiden Beri Pemkab Karo Bantuan Rp3 Miliar
Medan (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan bantuan berupa dana tunai sebesar Rp3 miliar kepada Pemkab Tanah Karo, Sumatera Utara untuk membantu warga yang menjadi korban letusan Gunung Sinabung.
Ketika bertemu dengan unsur muspida Sumut di Lanud Medan, Senin, Presiden Yudhoyono mengatakan, bantuan itu berasal dari anggaran Kementerian Sosial dan kantor kepresidenan.
"Rp2 miliar dari Kementerian Sosial dan Rp1 miliar dari kantor kepresidenan," katanya.
Presiden Yudhoyono berharap dana tersebut dapat dipergunakan dengan baik untuk kepentingan masyarakat Tanah Karo yang menjadi korban letusan Gunung Sinabung.
"Gunakan benar-benar untuk kepentingan rakyat," katanya.
Presiden mengakui jika pihaknya sangat serius untuk membantu masyarakat Tanah Karo yang menjadi korban letusan Gunung Sinabung tersebut.
Pihaknya secara rutin melakukan pengamatan terhadap perkembangan Gunung Sinabung serta penanganan dan pemberian bantuan bagi masyarakat, khususnya yang berada di lokasi pengungsian.
Selain dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pihaknya juga telah mendapatkan data dan laporan tentang penanganan terhadap masyarakat melalui dari Menko Kesra Agung Laksono.
Bahkan, Presiden Yudhoyono mengaku jika setiap hari berbicara langsung dengan Gubernur Sumut Syamsul Arifin dan Bupati Tanah Karo DD Sinulingga mengenai perkembangan situasi di lapangan.
"Setiap hari, laporan tentang Gunung Sinabung di-update," katanya.
Dari pemantauan yang dilakukan, Presiden Yudhoyono menilai bahwa penanggulangan bencana letusan Gunung Sinabung yang dilakukan Pemprov Sumut dan Pemkab Tanah Karo cukup baik, baik dari segi penanganan orang sakit mau pun sanitasi.
Secara pribadi, Presiden Yudhoyono mengaku senang dengan hal tersebut dan akan terus melakukan pemantauan terhadap upaya yang dilakukan Pemprov Sumut dan Pemkab Tanah Karo dalam menanggulangi bencana letusan Gunung Sinabung.
"Itu dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan pemerintah adalah hal yang seharusnya," kata Presiden.
Presiden Yudhoyono juga mengucapkan terima kasih dan apresiasinya terhadap berbagai pihak yang telah memberikan bantuan untuk masyarakat Tanah Karo.

Jogging dan Bulutangkis, Aktifitas Andi Soraya Di Rutan

Kuasa hukum Andi Soraya, Priyatna Abdurrasyid mengungkapkan, kliennya hingga kini dalam kondisi yang baik. Bahkan, kliennya yang kini menghuni rumah tahanan Pondok Bambu karena kasus penyaniayaan itu menjalani hidup seperti dirumahnya sendiri.


CekRicek Editor, CekRicek - Ming Sep 05, 2010 22:01 WIT
                    Andi Soraya|Foto: Fathan Rangkuti C&R
Andi Soraya|Foto: Fathan Rangkuti C&R
JAKARTA -CnR/OMG- Kuasa hukum Andi Soraya , Priyatna Abdurrasyid mengungkapkan, kliennya hingga kini dalam kondisi yang baik. Bahkan, kliennya yang kini menghuni rumah tahanan Pondok Bambu karena kasus penyaniayaan itu menjalani hidup seperti dirumahnya sendiri.
"Yah dia baik-baik aja, dia kalau pagi jogging, sorenya dia main bulutangkis, nggak ada masalah," kata Priyatna ketika dihubungi melalui ponselnya, Minggu (5/9/2010).
Meski demikian, perempuan yang akrab disapa Aya ini masih memikirkan kedua anaknya. "Anak-anak masih tetap dipikirkan, rencananya anak-anaknya dititipkan ke mertuanya," kata Priyatna yang menutupi kasus kliennya kepada anak-anak Andi Soraya .
Mengenai akan diajukannya Peninjauan Kembali (PK) atas kasus kliennya, Priyatna mengaku akan mengupayakannya. "Ya nantilah, prosesnya kan panjang, ini kan baru tahap awal, kita nggak tahu akan dikabulkan atau gimana, yang penting pihak Andi masih menyatakan nggak bersalah. Masalah dikabulkan atau tidak itu bukan tujuan akhir. Yang penting, kita memperjuangkan aja," tutup Priyatna. (Fiyan)

indonesia VS malaysia

heheheh w harap raja malaysia bisa kaya gini !!

Istana Tertua di Dunia Diubah Turki Jadi Museum Terbuka

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Satu istana berusia 5.000 tahun ditemukan di Turki Timur, istana tertua di dunia, akan menjadi museum udara terbuka pada Juni mendatang, kantor berita semi-pemerintah, Anatolia, melaporkan, Kamis. Istana yang ditemukan di bawah tanah di Aslantepe Tumulus, satu permukiman kuno di desa Orduzu, Provinsi Malatya, itu dibangun pada 3.300 Sebelum Masehi, dan pemugaran istana itu akan rampung pada tahun kini, kata Marcella Frangipane, dosen arkeologi Italia di Universitas La Spienza dan ketua tim penggalian di Aslantepe, kata Anatolia.

Menurut dia, museum itu akan memperlihatkan bagaimana negara purba di Aslantepe mulai dibangun dan bagaimana sistem negara dijalankan.Ia menjelaskan, tim penggalian berhasil menemukan plafon setiap ruang istana bersama atap untuk melindungi bangunan tersebut.

Bekas-bekas sebuah kuil, sebuah ruang pengadilan dan lorong-lorong ditemukan di dalam istana tersebut, sementara segel-segel ditemukan di sana yang menunjukkan keberadaan birokrasi pada saat itu, kata Frangipane.Peradaban tersebut berakhir dengan suatu kebakaran, namun bekas-bekas istana itu sangat penting untuk kemanusiaan, katanya.

2011, Sony Luncurkan Laptop 3D

2011, Sony Luncurkan Laptop 3D

SONY. AP/Katsumi Kasahara

TEMPO Interaktif, Berlin - Portofolio serba 3D, termasuk laptop akan menjadi unggulan vendor elektronik Sony. Perusahaan ini memperlihatkan prototipe laptop Game dan video 3D-nya saat IFA Elecronics show di Berlin.

Laptop ini dilengkapi dengan tombol 3D dan kacamata active shutter. Prototipe ini menggunakan teknologi serial frame yang kualitas tiga dimensi yang bagus. "Akan diluncurkan pada musim semi nanti," ujar CEO Sony Howard Stinger dalam acara tersebut.

Laptop tersebut akan menggunakan teknologi IR Blaster yang secara tertanam di dalamnya untuk mensinkronkan dengan kacamata Bravia Shutter. Prototipe yang ditunjukkan saat itu mempunyai display 16 inci dengan kerangka seri F. Terlihat cukup bagus dengan sebuah kemampuan 3D LCD 240Hz.

Sony bergerak cepat di teknologi 3D termasuk produk terbarunya, televisi. Beberapa teknologi 3D yang juga diumumkan dalam acara tersebut seperti Blu-ray HD DVD player, Playstation 3 game console termasuk beberapa jenis 3D seperti Major League Baseball, mortal Kombat, Virtual tennis,4, Killzone3 dan lainnya.

Analis IDC mengatakan pasar laptop 3D pada saat ini terbatas pada aficionados dan produk sejenis, 3D pada umumnya, mempunyai jalan panjang sebelum menjadi mainstrim," ujar Shim.

Kehadiran teknologi layar 3D pada laptop memunculkan kemungkinan pengembang aplikasi 3D pihak ketiga. Shim mencatat hal ini seperti telur dan ayam, dimana pengembang akan segan mengembangkan hal yang belum ada atau barang kecil terinstal, kemungkinana akan dipecahkan dengan mengoprek piranti lunak berbasis 3D. Sony telah memulainya dengan game dan menduga perusahaan lain sejenis tertarik dalam tantangan platform tersebut dan mulai mengembangkannya.

Shim juga menjelaskan teknologi 3D lebih mudah diimplementasikan pada sebuah notebook atau laptop ketimbang desktop. Karena monitor harus mempunyai kemampuan 3D seperti komputer. "Saya kira kita semua akan melihat all in one pc terlihat muncul dengan 3D," ujarnya.

Direktur Progam untuk pengembangan aplikasi IDC Al Hilwa, kurang berharap pada prospek teknologi 3D bisa meningkat popularitasnya sepanjang masih menyertakan kacamata sebagai bagian dari laptop."Sebuah ketidaknyamanan ketika harus membawa lebih dari satu benda, kacamata,"ujarnya.

hot news gedung wakil rakyat baru !!!

Proyek ini ternyata telah berjalan sejak 2008. Luasnya membengkak dari rencana semula.
Jum'at, 3 September 2010, 21:32 WIB
Yuniawan Wahyu Nugroho, Mohammad Adam

Rancangan gedung baru DPR yang bernilai Rp1,1 triliun (www.dpr.go.id)
BERITA TERKAIT
VIVAnews – Untung sudah 10 tahun mengemis di jembatan penyeberangan di depan Gedung DPR RI. Dari koran bekas, ia mengikuti berita tentang rencana pembangunan gedung baru Dewan senilai Rp1,6 triliun yang kini diributkan itu. Dia pun geleng-geleng kepala.  “Ada orang susah di depan DPR nggak dipikirin malah mau bikin gedung baru. Rakyat sekarang susah, mau berobat nggak bisa, sekolah mahal,” dia mengeluh.
Protes bukan hanya disuarakan Untung. Sepekan terakhir, rencana kontroversial ini luas dikecam berbagai kalangan.
Tak kurang dari Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang menyatakan terheran-heran. Mahfud menyebutnya sebagai proyek mercusuar yang tidak perlu. Apalagi, kata dia, jika menimbang kinerja anggota DPR periode ini yang jauh dari harapan. Satu contoh, dalam hal legislasi, dari 70 Rancangan Undang-Undang yang ditargetkan, baru 6 yang disahkan. “Ya, cuma begitu-begitu saja,” kata Mahfud.
Reaksi amat keras bahkan disuarakan Wakil Ketua DPR sendiri, Pramono Anung, dari PDI Perjuangan. "Sebagai Pimpinan DPR, terus terang saya malu dengan rencana pembangunan gedung DPR yang baru," kata mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini di timeline twitternya, 1 September lalu. Pram juga menyatakan rencana itu belum pernah diputuskan dalam Rapat Pimpinan DPR dan karena itu “saya akan minta untuk dievaluasi atau ditunda.”
Gedung baru ini memang bukan sembarang gedung. Ini persisnya sebuah menara berlantai 36 ditambah tiga basement parkir berkapasitas 1.000 mobil. Total luas bangunan mencapai 161 ribu meter persegi. Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu hingga tujuh tahun.
Direncanakan pihak konsultan, di dalamnya bukan hanya ada kantor dan ruang sidang, tapi berbagai fasilitas yang lazimnya ditemui di mall, hotel, atau resor untuk plesir--kolam renang, salon, pertokoan, restoran, kafe, dan ruang lobi yang megah. Oh ya, jangan sampai dilupakan, di atap gedung, masih ada helipad.
Proyek pembangunan fisik gedung akan menelan biaya Rp1,16 triliun. Ini meliputi: biaya konstruksi fisik, konsultan perencana dan manajemen konstruksi, serta pengelolaan kegiatan. Ditambah biaya teknologi informasi, sistem keamanan, dan interior termasuk furnitur, total jenderal menjadi Rp1,6 triliun.
Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Pius Lustrilanang, menjelaskan rancang bangun gedung baru ini meliputi pembangunan dan perluasan kantor anggota Dewan. Di gedung baru nanti, para wakil rakyat akan berkantor di ruangan seluas 116 meter persegi! Di dalamnya, lengkap dengan kamar mandi pribadi segala. Di situlah nanti anggota DPR, berikut staf ahli dan asisten pribadi mereka, akan bekerja (mudah-mudahan dengan sangat keras).
Desain seperti ini, masih kata Pius, sungguh diperlukan. Sekarang, ruang kerja anggota parlemen ‘hanya’ 24 meter persegi, dan dinilai sudah tidak memadai. (Menurut data yang dipelajari VIVAnews.com, tiap anggota DPR saat ini menempati ruang seluas 32 meter persegi--untuk satu anggota Dewan, satu sekretaris, dan dua staf ahli).
Pius mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang menyatakan bahwa standar ruang kerja seorang menteri adalah 400 meter persegi dan untuk pejabat eselon I 120 meter persegi."Jadi,  itu karena supaya lebih mengacu pada standarnya," kata Pius.
Menyangkut rencana pembangunan restoran dan ruang lobi, Pius berdalih itu diperlukan agar semua rapat anggota Dewan yang kerap dilangsungkan di hotel dan resor di luar bisa dipindahkan di Gedung DPR. Adapun gedung lama akan tetap dipergunakan untuk ruang rapat dan sekretariat komisi-komisi.
Kalau kolam renang dan spa? Politisi Partai Gerindra ini buru-buru membantahnya. "Spa dan kolam renang itu nggak ada."
Sejak 2008
Megaproyek ini sebetulnya diusulkan oleh DPR RI periode 2004 – 2009. Tapi, karena Dewan periode itu dalam istilah Pius “tidak punya keberanian,”  maka proyek ini baru digolkan oleh Dewan periode sekarang (2009-2014).

Menurut dokumen DPR yang dipelajari VIVanews.com, rencana ini rupanya telah disepakati dalam rapat koordinasi antara Tim Kerja BURT DPR dengan tim Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Lelang konsultan digelar Sekretariat Jenderal DPR sejak 2008. Dan pada Oktober 2008 telah dihasilkan Blok Plan Kawasan DPR/MPR RI.  Di tahun yang sama, juga dilakukan lelang untuk konsultan perencana dan manajemen konstruksi dengan pemenangnya masing-masing adalah PT Yodya Karya dan PT Ciria Jasa. Dari sini lalu dihasilkan konsep desain gedung baru DPR itu.

Semula, gedung ini didesain untuk menampung 540 anggota Dewan plus dua staf ahli dan satu asisten pribadi masing-masing. Dengan ruang kerja tiap anggota DPR dirancang seluas 64 meter persegi, maka gedung akan terdiri dari 27 lantai dengan total luas 120 ribu meter persegi.

Luas bangunan belakangan membengkak, karena Dewan periode sekarang menginginkan penambahan staf ahli menjadi lima orang, termasuk sejumlah fasilitas lain seperti: ruang rapat kecil, kamar istirahat, kamar mandi, dan ruang tamu di dalam setiap ruang kerja anggota Dewan. Karena itulah, maka luas total bangunan bertambah menjadi 161 ribu meter persegi dan terdiri dari 36 lantai.

Pemerintah juga rupanya sudah langsung terlibat dalam rencana ini. Pada 6 Mei 2010, tercatat ada rapat tentang “Rencana Penunjukan Langsung Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan” antara Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Sekretariat Jenderal DPR RI.

Semua proses administrasi mestinya sudah kelar, termasuk yang terakhir adalah mendapatkan “persetujuan Multi Years Contract dari Menteri Keuangan” pada Agustus kemarin. Tak jelas, apakah persetujuan ini sudah diteken Menteri Keuangan atau belum.

Satu suara
Meski sudah menempuh proses yang cukup panjang, Dewan rupanya belum satu suara. “Saya melihat rencana membangun gedung itu belum transparan sama sekali, lihat saja perbedaan pendapat di antara pimpinan DPR,” kata Lukman Hakim Saefuddin, anggota Dewan dari Fraksi PPP dan Wakil Ketua MPR RI.
Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan pimpinan Dewan pada dasarnya mendukung rencana itu.  Menurut dia, Gedung Nusantara I yang  mereka huni saat ini sudah kelebihan beban. "Gedung itu memang saya rasakan tidak nyaman,” kata Priyo.
Akan tetapi, Priyo menyatakan tak setuju dengan rencana pembangunan berbagai fasilitas mewah di dalamnya. Rencana luas ruang kerja anggota Dewan yang 120 meter persegi menurutnya juga perlu dievaluasi karena terlalu berlebihan. “Sederhana saja, seperti standar perkantor lain pada umumnya.” Karena itu, menurut dia anggaran saat ini kelewat besar. "Tak harus satu triliun koma sekian. Itu menurut saya masih terlalu besar."

Toh, Ketua DPR Marzuki Ali kukuh menyatakan bahwa rencana itu sudah dibahas dengan DPD, MPR, dan pihak terkait lainnya. “Kita harus berpikir rasional. Panitia pembangunan gedung kan sudah bekerja menjalankan usulan anggota DPR lalu,” katanya. Selain itu, Marzuki menambahkan, konsultannya juga sudah dibayar.
Soal tuntutan agar rencana pembangunan distop, Marzuki meradang, “Kalau ada anggota DPR yang menolak itu atas nama siapa? Kalau ada yang sekadar ingin mencari panggung ya silakan saja.” Dia pun membantah akan ada fasilitas berleha-leha di dalam gedung itu nanti. “Orang tidak tahu DPR itu lembaga politik, masa ada spa? Akhirnya citra DPR buruk.”